Minggu, 26 Mei 2013

Copyright VS Open Acces VS Creative Writing


Mungkin sebagian orang masih bingung, tentang apa itu Copyright, open acces dan juga creative writing. Terus juga titik temunya dari ketiga point itu buat Perpustakaan apa sih ? mari kita belajar bersama
     Copyright,  sebagian orang juga sering menyebutnya dengan kata “hak cipta” kadang juga “hak kekayaan intelektual”. Secara gampang kalau kita artikan itu ialah hak bagi seseorang yang mempunyai karya dari hasil kreativitasnya sendiri. Karya tersebut tidak dapat di copy / digunakan sembarangan oleh orang lain, jika orang lain ingin mencopy atau ingin menggunakanya, maka harus dengan  seizin pihak yang memiliki karya tersebut.  Biasanya harus menggunakan nominal yang harus dibayar, karena itulah “copyright” juga sering disebut sebagai hak yang dapat mendatangkan uang.
Copyright / Hak cipta ini pastinya amat sakral, dan amat diharamkan untuk dilanggar. Negara Indonesiapun telah mengatur hal ini dalam UU RI nomor 19 tahun 2002. Karena itu, jika ada pihak yang melanggar tentang hak cipta, maka ia harus bersiap untuk berurusan dengan pihak yang berwajib.
Open acces, secara singkat open acces ialah akses bebas tentang suatu informasi, baik itu suatu artikel, jurnal yang terdapat pada internet. Jadi intinya dalam internet terdapat suatu informasi yang dapat dibaca, digunakan bahkan dicopy oleh siapa saja yang membutuhkanya. Bebas disini maksudnya bebas dari ancaman pelanggaran hak cipta maupun bebas mengenai aksesnya.
Creative writing (menulis kreatif), ialah kegiatan menulis yang pastinya membutuhkan kreatifitas untuk menghasilkan karya tulis baru. Kreatifitas pastinya amat dibutuhkan dalam kegiatan menulis, karena kalau kita tidak kreatif, maka tulisan yang kita hasilkan pasti kurang original, bahkan kadang terdapat unsur plagiat dalam tulisan yang dihasilkan.

Lah, terus seperti apa titik temu bagi Perpustakaan dari ketiga point diatas ? menurutku. Perpustakaan disini harus bisa menjadi penasihat / pihak yang memberikan pengetahuan tentang copyright, open acces dan juga creative writing kepada masyarakat. Sehingga masyarakat tidak terjebak dengan ancaman copyright yang dapat mereka dapati ketika sedang menggunakan open acces. Karena  itulah, dalam menulis / menciptakan suatu karya, kita harus amat berpegang teguh pada creative writing, sehingga kemungkinan pelanggaran copyright akan kecil. Dengan cara apa Perpustakaan menginformasikan mengenai hal itu kepada masyarakat ? mungkin bisa melalui pemberian informasi pada saat kegiatan User education, lewat brosur / leflet, lewat  papan iklan, atau juga bisa disampaikan langsung oleh pustakawan kepada masyarakat yang sedang berkunjung ke Perpustakaan.

ttd. @puteramustika

Sabtu, 20 April 2013

“AKU CALON PUSTAKAWAN YANG BAHAGIA”




Sebelumnya kenalin dulu, namaku Putera Mustika, sekarang aku kuliah di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ngambil jurusan Ilmpu Perpustakaan, kebetulan baru semester 4.  Knp.???? Ada yang aneh…???


Kalian gatau jurusan ilmu perpustakaan…??? Haaaaght tenang aja, akupun dulu sama sperti kalian. Sedikit flash back ya J , Semasa SMA dulu, gapernah terlintas sedikitpun aku tuk bakal kuliah ngambil jurusan ilmu perpustakaan, boro – boro ngambil jurusan itu, wong main k perpus aja ga terlalu sering J… dulu tu aku ngarep banget pengen bisa masuk sekolah kedinasan, semi militer gitu, smacem kaya STPDN, AMKG,STSN,  STTD, bahkan sampe AKMIL’pun pernah aku coba daftar (Temen – temenku gapercaya, dulu aku daftar” sekolah gituan J, kata mereka “moso taruna akmil ponian” haaaaght). Tapi apa mau dikata, kaya’nya memang rejeki aku bukan disitu, ada aja halangannya..
Pada sa’at aku resmi gagal diterima di sekolah” idamanku itu, akupun sempet down, down banget, apa lagi pas liat ibu’ku sampe nangis, liat aku gagal diterima d skolah idamanku (semoga kejadian sperti itu gakan terulang lagi). Beberapa hai setelah itu, aku dapet pencerahan dari ibu’ku dan juga dari ibu” staf di Perpustakaan Kota Tegal (daerah asalku), beliau bercerita mengenai jurusan Ilmu perpustakaan. Sebuah jurusan yang memiliki prospek kerja bagus, banyak dibutuhkan, juga masih jarang peminat.. tanpa pikir panjang langsung dah, aku cari info tentang jurusan itu,
Aku buka mbah Google, aku cari noh univ mana aja yang punya jurusan ilmu perpustakaan. Aku liat univ airlangga Surabaya, UI, UNPAD tapi pendaftaranya uda tutup. Pas tu UNDIP masih buka lewat jalur UM, aku login, daftar online, pas mau transfer uang pendaftaran. Eh orang tuaku lagi gapunya duit, terpaksa aku urungkan lagi niatan tuk kuliah di UNDIP. Aku cari cari, nemu UPI (Universitas Pendidikan Indonesia) masih buka, tapi pas liat biaya perkuliahanya, masya allah buat biaya awal masuk aja udah kudu bayar 23 juta, ga brani lah aku daftar disitu, aku tau seberapa taraf ekonomi keluargaku.
Mukin emang rejekinya yah… tiba” aku nemu “UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA”, sebelumnya sama sekali aku ga tau tentang univ ini, liat” lewat websitenya, oke akhirnya daftar, tes, dan Alhamdulillah resmilah aku jadi mahasiswa jurusan Ilmu perpustakaan UIN SUKA Yogyakarta.
Awalnya yaa enjoy enjoy aja aku kuliah dengan jurusan ini, namun itu semua sirna ketika aku bertemu dengan teman – teman dari LIBERTY, Organisasinya anak jurusan Ilmu Perpustakaan, disitu aku tidak cuman enjoy ngejalanin hari – hariku dengan status mahasiswa Ilmu Perpustakaan, namun aku benar – benar menikmati statusku sbagai mahasiswa jurusan Ilmu perpustakaan dan dunia Perpustakaan, mulai dari ilmu – ilmunya, kegiatan – kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan minat bacanya,  pengembangan diri, kegiatan pengolahan perpustakaan, sampai pertemuan dengan tokoh -  tokoh penting dalam dunia kepustakawanan Indonesia seperti pa Blasius Sudarsono, pa Putu Laxman dan Ibu Trini dari YPPPI
Mengenai kegiatan pengolahan perpustakaan, Alhamdulillah aku udah berapa kali ikut ngolah perpus, mulai di SD klaten, SD N 2 kupen temanggung, SD SLB Yogyakarta sampai Perpus puro pakualaman Yogyakarta. Kegiatan itu bisa juga disebut sebagai proyek pengolahan perpustakaan, namanya proyek pasti ada vee’nya dong J, jadi pengalaman dapet, ilmu dapet, tambahan buat jajan juga dapet, heee
Kegiatan pengembangan minat baca’pun bagiku amat menarik. Pas kegiatan di Sanggar Studio Biru, di Pustaka keliling Adil aku bisa bercengkrama dengan anak – anak. Amat senang ketika melihat anak – anak tersenyum lebar, menunjukan indahnya masa k anak – kanak yang sedang mereka nikmati
Selain itu, dosen di kampus’pun menginspirasiku dalam menjalani hari – hariku sebagai mahasiwa ilmu perpustakaan. Banyak dosen dosen keren seperti ibu Sri Rohyanti, bu Marwiyah, pa Anis, pa Ainul, pa Nurdin, dan masih banyak lagi, namun ada satu nih dosen yang paling waw, siapa lagi kalau bukan bu Labibah. Dosen paling eksentrik, paling keren, paling cuwawakan, juga paling kreatif, inovativ sampe – sampe bu Labibah dikatain kaya Bos Romlah (figure di sinetron tukang bubur naik haji), menerutku yaa emang ada benernya juga si.. J  Beliau lah yang selalu bisa “mendoktrin” aku bahwa dunia perpustakaan itu bukan sesuatu yang kaku, nge’betein juga bukan sesuatu yang “kamseupay”. Karna itulah ak makin bersemangat menjalani hari – hariku sebagai mahasiswa ilmu perpustakaan
Secara materi mungkin aku belum mendapatkan kesuksesan, namun jujur aku amat menikmati hari – hariku sebagai mahasiswa ilmu perpustakaan. Aku amat senang dengan dunia ini, dan akupun semangat menatap masa depanku. Suatu saat nanti aku ingin menjadi seorang Pustakawan yang tidak hanya pintar mengenai teknis pegelolaan perpustakaan, namun aku ingin menjadi seorang pustakawan yang dicintai oleh pemustakanya dan juga keberadaanku menjadi daya tarik tersendiri di Perpustakaan nanti.. J

Berikut, kumpulan foto” menarik. Patut diliat
Gambar 1. Pengolahan Perpustakaan SD N 2 Kupen Temanggung





Gambar 2. Pengolahan Perpustakaan SD SLB Yogyakarta


Gambar 3. Kegiatan di Pustaka Keliling ADIL


Gambar 4. Anak – anak di Sanggar Studio Biru



Gambar 5. Ibu Labibah Zain

Minggu, 17 Maret 2013

Kuliah Umum IPI 11 Maret 2013


PERPUSTAKAAN UNTUK RAKYAT
Pada Kuliah umum ini terdapat 3 pemateri, ada ibu Afia Rosdiana (sebagai pemateri 1), beliau dari Perpustakaan kota Yogyakarta, kemudian Pak Blasius sudarsono, beliau merupakan sosok besar dalam dunia kepustakawanan di Indonesia dan yang terakhir ialah mba' Ratih Rahmawati, kuliah umum ini membahas buku yang berjudul "Perpustakaan Untuk Rakyat". Sebuah buku hasil kolaborasi antara pak Blasius Sudarsono dengan mbak Ratih Rahmawati.
Sebagai pemateri pertama, Ibu Afi menjabarkan isi dari Buku tersebut, Menurutnya Buku ini memberikan nuansa baru terhadap dunia Perpustakaan di Indonesia,,  Jika biasanya buku” tentang perpustakaan itu pasti membahas tentang bagaimana cara klasifikasi, katalogisasi dan juga cara mengelola perpustakaan, namun buku ini tidak. Buku ini dikemas sperti novel, bahkan ada dialog antara bapak (Pak blasius) dengan anaknya (Ratih Rahmawati), sebuah dialog tentang kegalauan para calon pustakawan yang bimbang menatap masa depanya.
Menurut bu Afi, buku ini dibagi menjadi 3 bab, yang pertama berbicara tentang pengembangan masyarakat. Sedikit masukan dari beliau perpustakaan disini yang ditulis adalah perpustakaan umum ada di wilayah kota Yogyakarta, namun Taman Bacaan disini adalah Taman Bacaan dan Cakruk Pintar itu adalah Taman Bacaan Masyarakat yang berada di wilayah Sleman.  Bagian kedua, dibagian ini berisi dialog Pak Blasius dan Ratih yang membicarakan perpustakaan dan kepustakawanan. Bu Afi mengaitkan dengan anekdot Gus Dur tentang banteng. Anekdot tersebut mempunyai pemahaman bahwa banteng yang sangat galak kalah dengan kegalakan Bill Clinton, terkait dengan perkataan Bill Clinton “kalau kamu ngeyel tidak mau minggir, saya titipin di perpustakaan”. Sebegitu menyeramkankah perpustakaan sampai banteng saja takut?. Hal tersebut terkait dengan orang-orang yang “dibuang” di perpustakaan. Jadi, semua itu tergantung dengan persepsi kita masing-masing.
Banyak hal yang bias kita pelajari dari buku tersebut, tidak hanya mempelajari ilmu perpustakaan namun lebih bagaimana kita bisa memahami masyarakat.
Sebagai Pemateri yang ke dua ialah mbak Ratih Rahmawati, Disini mbak ratih selaku salah satu dari dua penulis buku “Perpustakaan Untuk Rakyat” menjelaskan, bahwa buku ini bukanlah buku hasil ciptaanya sendiri, melainkan buku ini ialah hasil dari diskusi dan kolaborasi antara Calon pustakawan yang masih bimbang, galau dan ragu untuk menatap masa depanya dengan pak Blasius yang merupakan tokoh besar dalam dunia Kepustakawanan di Indonesia. Mengenai artikel yang ditulis oleh mbak Ratih mengenai perpustakaan yang ada di Jogja dan Sleman, beliau mengatakan bahwa itu hanya urusan kebijakan. Mbak Ratih berharap mahasiswa lebih aktif untuk bertanya.
Kemudian Pemateri yang terakhir ialah Bapak Blasius Sudarsono, Disini pak Blasius sedikit bercerita, Pada awalnya pustakawan itu  jarang sekali menulis, padahal beliau sering sekali mengajak para pustakawan untuk menulis namun tetap taka da yang merespon ajakanya tersebut, sampai pada tahun 2012 Ratih rahmawati mau untuk berkolaborasi untuk menulis.
Jika dikaitkan dengan perpustakaan, ada dua tujuan penting pada pembukaaan UUD 1945 terkait dengan dialog buku tersebut, yaitu:
-          Kesejahteraan umum
-          Kecerdasan kehidupan bangsa
Kesejahteraan umum harus mensejahterakan pribadi terlebih dahulu. Begitu juga dengan mencerdaskan kehidupan bangsa. Mencerdasakan hidup pribadi maka kecerdasan hidup bangsa akan tercapai.
Pustakawan yang memiliki kepustakawanan, pilar kepustakawanan adalah:
 Pada dasarnya kepustakawanan adalah panggilan hidup.
- Kepustakawanan adalah spirit of life
- Kepustakawanan adalah karya pelayanan
- Kepustakawanan dilakukan dengan profesional
Menurut pak Blasisus, Pustakawan itu lebih dekat dengan Kemampuan, diantaranya :
-          Pustakawan harus berfikir kritis, melihat problematika yang ada disekitarnya
-          -  Membaca, Sesuai dengan suat al-iqraa ayat 1, maksudnya membaca dunia
-          - Menulis, Menulis dari hasil fikiran kita,
-          - Kemampuan enterpreneur. Pustakawan harus mengembangakn kemampuan entrepreneur
-          - Etika, semua orang harus memiliki etika, apalagi Pustakawan yang bekerja untuk masyarakat

Interaksi kemampuan dan kemauan, diibaratkan oleh beliau sebagai BRR, yaitu Bright, Right, Rije. Pustakawan itu harus cerdas. Cerdas yang benar itu yang seperti apa?
-          - Soft site
-          - Kemampuan
-          - Pustakawan ideal

Minggu, 24 Februari 2013

PUSTAKAWAN....???????



Sekarang ini orang masih menganggap rendah profesi pustakawan...???  bahakan ada yang masih gak ngerti, apa itu profesi pustakawan..??? mungkin itulah yang menjadi problema bagi para pustakawan dan juga bagi para calon pustakawan, trus gimana sih cara njelasin sama orang tentang, apa sih profesi pustakawan..??? begini pengalaman saya pribadi.

suatu hari setelah saya pulang sholat dari mushola

X    : heh put, pime kabare ..?? saiki kuliah nang endi..? kayong tambah gagah keh
Y    : tambah gagah...??? Aaaaamin.. :D
      alhamdulillah sehat  mas, saiki kuliah ng jogja, UIN Jogja
X    : wues. Adoh temen ng jogja, emang njukut jurusan apa..??
Y    : iyaa wooh, skali kali urip neng kota’ne wong, masa urip neng pantura terus. Aku njukut jurusan                    “Ilmu Perpustakaan” mas.
X   : “Ilmu perpustakaan” ..??? jurusan apa kue..?? mbesuke pan dadi apa...??
 Y   : yaaa jurusan Ilmu Perpustakaan mas, jurusan sing mlajari segala sesuatu yang dibutuhkan untuk bisa mengolah perpustakaan baik koleksinya, maupun menejemen’nya . Mbesuk’e yaa bisa dadi apa bae, tapi sing sesuai jurusan tah dadi “Pustakawan”
X    : “Pustakawan” ... ??? apa kue ..??
Y    : “Pustakawan” yaa sosok hebat dibalik sebuah perpustakaan yang bisa menjalankan fungsinya                    sebagai penyedia ilmu sing dibutuhna masyarakat.
X    : Hebat...? hebat pime...??
Y    : wes, contoh gampange ngene mas, ne’mas’e pan nggolet buku neng perpus, kue pime carane ?
X   : yaa gampang put, gari marani rak buku, goleti bae paling yaa ketemu
Y   : yakin mas...???  kue mah mukin bisa angger bukune secuil oh, lah misal koleksi buku neng perpus sampe ewuan, bahkan puluhan ewu..., pime...???
X   : hmmmmmm.... yaaa takon petugas perpuse put.
Y    : Laaah kue.... petugas perpus bisa mbantu masyarakat nggoleti buku sing dibutuhna yaa karna ana “Pustakawan” sing wes ngolah Perpustakaan sesuai ilmu perpustakaan, sebanyak apapun koleksinya insya Allah pasti Pustakawan bisa menunjukan dimana itu letak bukunya dengan cepat dan tepat. Pustakawan ngolah perpustakaan agar koleksinya itu bisa digunakan bagi siapa saja yang membutuhkan, selain itu juga pustakawan dituntut untuk bisa mengerti apa yang masyarakat butuhkan (ora kalah karo wakil rakyat). Sehingga apa yang dibutuhkan oleh masyarakat bisa disediakan oleh Perpus, juga pastinya bisa dikelola dengan baik, sehingga ketika masyarakat membutuhkan, pustakawan bisa menyedikannya dengan cepat dan tepat.
X   : oooooo,, kaya kue.... hebat put.. keren, mantep wes...  sekolah sing bener, ben mbesuk bisa dadi wong sing bisa berguna bagi masyarakat.

Mengenai anggapan bahwa Petugas atau bahkan ketua perpustakaan bisa ditempati oleh orang dari beground pendidikan apa saja, saya pribadi tidak setuju. Kenapa.. karna untuk bisa mengolah perpustakaan agar bisa menjadi perpustakaan yang maju itu tidak mudah, banyak hal yang harus di fikirkan. Bagi orang yang beground pendidikanya ialah Ilmu Perpustakaan’pun terkadang tidak bisa berbuat banyak untuk kemajuan perpustakaan, apa lagi mereka yang bukan orang perpustakaan....???? ibarat kata ki dukun sunat gon ngurusi ibu” meh lairan..,, pime kue..??? iso po..???
Terus masalah Pustakawan /perpustakaan yang tanpa prestasi, sebenarnya bukan tanpa prestasi, namun dimata masyarakat, prestasi yang lebih senang dan lebih menarik untuk masyarakat ketahui dan bicarakan ialah prestasi dalam bidang lain, sperti prestasi dalam bidang korupsi yang akhir” ini sedang heboh di bicarakan semua orang. Salah satu bukti kongkritnya noh kemaren Perpus UIN barusan dapet Rekor MURI karna menjadi Perpus yang pertama menggunakan RFID, tapi ga tau tuh, ga ada rame”nya
Kemudian mengenai Pustakawan yang suka mengeluh sebelum mulai berkarya,menurut saya, itu ialah hal yang amat mengecewakan. Mungkin itu dilakukan oleh oknum” pustakawan yang amatiran, mereka belum bisa mengilhami apa itu sebenarnya profesi “Pustakawan”. Dengan melihat pembelajaran di jurusan ilmu perpustakaan yang ada sekarang ini, aku yakin akan banyak lahir para calon” pustakawan yang profesional, berkompeten, dan mampu menunjukan apa itu profesi Pustakawan yang sebenarnya. Dan semoga pada suatu saat nanti masyarakatpun sadar, bahwa profesi pustakawan itu bukanlah proofesi yang dipandang sebelah mata, melainkan Pustakawan itu suatu profesi yang tak kalah membanggakan, karna pustakawan juga ikut berperan dalam proses mencerdasakn kehidupan bangsa..

Jumat, 22 Februari 2013

"Apache" pada Xampp anda bermasalah ..??? monggo dibaca

        Selamat malam semua, ada sedikit tips nih buat teman-teman sekalian. Beberapa hari ini, dan seterusnya, saya dan seorang teman saya mendapatkan pelatihan mengenai koneksi database dari PHP ke MySQL. Selain itu juga diberikan proyek untuk membuat aplikasi web menggunakan PHP dan MySQL.
       Tetapi ada satu masalah yang muncul ketika saya hendak menjalankan XAMPP di laptop saya. Saya menggunakan operating system windows 7, dan ketika menjalankan XAMPP, service XAMPP dan Apache tidak berjalan. Kenapa? Karena port 80 dan ssl 443 sudah digunakan oleh IIS. Setelah browsing di google, akhirnya saya menemukan solusinya. Cara menjalankan xampp di windows 7 adalah dengan merubah port 80 tersebut. Sebelumnya, download dan install dulu XAMPP disini.
        Jika sudah, masuk ke folder C:\xampp\apache\conf\httpd.conf Nah, bukalah file httpd.conf ini menggunakan notepad, setelah itu cari kode Listen 80, lalu ubah menjadi Listen 8080. Setelah itu, cari kode ServerName localhost: 80, lalu ubah menjadi ServerName localhost: 8080. Jika sudah, simpan, lalu exit.
        Kemudian, masuk ke folder C:\xampp\apache\conf\extra\httpd-ssl.conf Buka file httpd-ssl.conf dengan notepad, lalu edit. Cari kode Listen 443, kemudian ubah menjadi Listen 4499. Setalah itu, cari kode VirtualHost _default: 443, kemudian ubah menjado VirtualHost _default: 4499. Terakhir, cari kode ServerName localhost: 443, kemudian ubah menjadi ServerName localhost: 4499. Setelah ini, xampp kalian siap digunakan di windows 7. Jika masih tidak mau berjalan, cobalah tips dari artikel berikut. Menjalankan Apache Web Server XAMPP di Windows 7. 

Original Source : http://blog.creanivate.com/2010/07/cara-menjalankan-xampp-di-windows-7.html
Copyright blog.creanivate.com

Senin, 18 Februari 2013

Walikota Jaksel Jadi Kepala Perpustakaan, Jokowi: Nggak Ada Turun Jabatan

Ray Jordan - detikNews
Jakarta - - Wali Kota Jakarta Selatan Anas Effendi digeser Gubernur DKI Jokowi menjadi Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah. Jokowi membantah penggeseran itu merupakan penurunan jabatan.

"Siapa bilang turun, nggak ada turun jabatan. Semua sama. Sekarang tanya, kenapa kepala dinas yang satu dipindah ke tempat yang lain. Atau dari dinas ke walikota, kan sama," ujar Jokowi di gedung Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Jumat (15/2/2013).

Jokowi juga mengatakan Anas sangat menerima kebijakan rotasi jabatan yang dilakukan gubernur. Saat ini posisi sementara Wali Kota Jaksel diisi oleh pelaksana harian (Plh) yaitu Wakil Wali Kota Syamsuddin Noor. Jokowi belum menentukan pengganti definitif Anas sebagai Wali Kota Jaksel hingga kini.

Jokowi juga kembali menegaskan rotasi jabatan di lingkungan Pemprov DKI untuk membangun ritme kerja baru yang lebih baik.

"Ya apa namanya ini kita ingin membangun ritme baru, ingin membangun totalitas kerja. Kita ingin membangun sebuah pola baru. Tentu saja saya harus menggarap SDM yang ada di manajemen organisasi kita. Kalau ndak yo, hehe.. Ngapain saya masuk ke sini,hehe..," ujar Jokowi.