PERPUSTAKAAN UNTUK RAKYAT
Pada Kuliah
umum ini terdapat 3 pemateri, ada ibu Afia Rosdiana (sebagai pemateri 1),
beliau dari Perpustakaan kota Yogyakarta, kemudian Pak Blasius sudarsono,
beliau merupakan sosok besar dalam dunia kepustakawanan di Indonesia dan yang
terakhir ialah mba' Ratih Rahmawati, kuliah umum ini membahas buku yang
berjudul "Perpustakaan Untuk Rakyat". Sebuah buku hasil
kolaborasi antara pak Blasius Sudarsono dengan mbak Ratih Rahmawati.
Sebagai pemateri pertama, Ibu Afi menjabarkan isi
dari Buku tersebut, Menurutnya Buku ini memberikan nuansa baru terhadap dunia
Perpustakaan di Indonesia,, Jika
biasanya buku” tentang perpustakaan itu pasti membahas tentang bagaimana cara
klasifikasi, katalogisasi dan juga cara mengelola perpustakaan, namun buku ini
tidak. Buku ini dikemas sperti novel, bahkan ada dialog antara bapak (Pak
blasius) dengan anaknya (Ratih Rahmawati), sebuah dialog tentang kegalauan para
calon pustakawan yang bimbang menatap masa depanya.
Menurut bu Afi, buku
ini dibagi menjadi 3 bab, yang pertama berbicara
tentang pengembangan masyarakat. Sedikit masukan dari beliau perpustakaan
disini yang ditulis adalah perpustakaan umum ada di wilayah kota Yogyakarta,
namun Taman Bacaan disini adalah Taman Bacaan dan Cakruk Pintar itu adalah
Taman Bacaan Masyarakat yang berada di wilayah Sleman. Bagian kedua, dibagian
ini berisi dialog Pak Blasius dan Ratih yang membicarakan perpustakaan dan
kepustakawanan. Bu Afi mengaitkan dengan anekdot Gus Dur tentang banteng.
Anekdot tersebut mempunyai pemahaman bahwa banteng yang sangat galak kalah
dengan kegalakan Bill Clinton, terkait dengan perkataan Bill Clinton “kalau
kamu ngeyel tidak mau minggir, saya titipin di perpustakaan”. Sebegitu
menyeramkankah perpustakaan sampai banteng saja takut?. Hal tersebut terkait
dengan orang-orang yang “dibuang” di perpustakaan. Jadi, semua itu tergantung
dengan persepsi kita masing-masing.
Banyak
hal yang bias kita pelajari dari buku tersebut, tidak hanya mempelajari ilmu
perpustakaan namun lebih bagaimana kita bisa memahami masyarakat.
Sebagai
Pemateri yang ke dua ialah mbak Ratih Rahmawati, Disini mbak ratih selaku salah
satu dari dua penulis buku “Perpustakaan Untuk Rakyat” menjelaskan, bahwa buku
ini bukanlah buku hasil ciptaanya sendiri, melainkan buku ini ialah hasil dari
diskusi dan kolaborasi antara Calon pustakawan yang masih bimbang, galau dan
ragu untuk menatap masa depanya dengan pak Blasius yang merupakan tokoh besar
dalam dunia Kepustakawanan di Indonesia. Mengenai artikel yang ditulis oleh
mbak Ratih mengenai perpustakaan yang ada di Jogja dan Sleman, beliau
mengatakan bahwa itu hanya urusan kebijakan. Mbak Ratih berharap mahasiswa
lebih aktif untuk bertanya.
Kemudian
Pemateri yang terakhir ialah Bapak Blasius Sudarsono, Disini pak Blasius
sedikit bercerita, Pada awalnya pustakawan itu
jarang sekali menulis, padahal beliau sering sekali mengajak para
pustakawan untuk menulis namun tetap taka da yang merespon ajakanya tersebut,
sampai pada tahun 2012 Ratih rahmawati mau untuk berkolaborasi untuk menulis.
Jika
dikaitkan dengan perpustakaan, ada dua tujuan penting pada pembukaaan UUD 1945
terkait dengan dialog buku tersebut, yaitu:
-
Kesejahteraan umum
-
Kecerdasan kehidupan bangsa
Kesejahteraan umum
harus mensejahterakan pribadi terlebih dahulu. Begitu juga dengan mencerdaskan
kehidupan bangsa. Mencerdasakan hidup pribadi maka kecerdasan hidup bangsa akan
tercapai.
Pustakawan yang memiliki kepustakawanan, pilar
kepustakawanan adalah:
- Pada dasarnya kepustakawanan
adalah panggilan hidup.
- Kepustakawanan adalah spirit of
life
- Kepustakawanan adalah karya
pelayanan
- Kepustakawanan dilakukan dengan
profesional
Menurut pak Blasisus,
Pustakawan itu lebih dekat dengan Kemampuan, diantaranya :
-
Pustakawan
harus berfikir kritis, melihat problematika yang ada disekitarnya
- - Membaca,
Sesuai dengan suat al-iqraa ayat 1, maksudnya membaca dunia
-
- Menulis, Menulis dari hasil fikiran kita,
- - Kemampuan enterpreneur. Pustakawan
harus mengembangakn kemampuan entrepreneur
- - Etika,
semua orang harus memiliki etika, apalagi Pustakawan yang bekerja untuk masyarakat
Interaksi
kemampuan dan kemauan, diibaratkan oleh beliau sebagai BRR, yaitu Bright,
Right, Rije. Pustakawan itu harus cerdas. Cerdas yang benar itu yang seperti
apa?
- - Soft site
- - Kemampuan
- - Pustakawan ideal
Apik put! Hehe...
BalasHapusBlajaran mas.... heeee
BalasHapusDibalik buku perpustakaan untuk rakyat yg studinya di jogja,
BalasHapusAda orang yg dilecehkan,
yg sudah berjibaku menemani ratih rahmawati observasi dari cakruk pintar, TBM2 di jogja..
Dan itu adalah saya.
Trimakasih ratih.
Anda bersembunyi dalam kebaikan.
Benar2 kmunafikan sejati..